• Pengenalan Ayam Joper Beserta Ciri-Ciri Ayam Joper

    Pengenalan Ayam Joper Beserta Ciri-Ciri Ayam Joper

    Ayam merupakan salah satu unggas yang unik dan memiliki beragam jenis dan ciri-ciri masing. Salah satu ayam ternak yang sering dicari minggu ini adalah ayam hoper yang merupakan kepanjangan dari kata jowo dan super.

    Ayam ini adalah keturunan dari hasil persilangan antara ayam kampung jantan dengan lapisan cokelat betina dengan tujuan produksi daging. Sejak 1990, Joper Chicken mulai dilirik oleh para pebisnis dan mulai diterima oleh masyarakat sebagai pengganti ayam desa.

    Awal Mula Ayam Joper Populer

    “Ayam Joper muncul karena permintaan pasar akan daging ayam kampung meningkat. Dalam persilangan ini, digunakan tetua jantan ayam kampung dengan tetua betina ayam petelur karena diharapkan keturunannya mempunyai sifat ayam kampung yaitu postur tubuh, warna bulu, panjang dan warna cakar serta rasa juga tekstur daging seperti ayam kampung,” ujar Prof. Ir. Wihandoyo, M.S., Ph.D dalam acara Obrolan Peternakan (OPERA) bertajuk Budidaya dan Usaha Ayam Joper yang diselenggarakan secara daring pada Rabu (16/9).

    Baca Juga: Faktor Apa Saya Yang Mempengaruhi Pertumbuhan Ayam (Lengkap)

    Wihandoyo menambahkan, tetua betina ayam petelur memproduksi banyak telur dan tidak mengeram sehingga DOC bisa diproduksi setiap waktu. Konsumsi pakan sedikit dan laju pertumbuhan lebih cepat dibandingkan ayam kampung. Pertumbuhan ayam kampung yang dibiarkan berkeliaran dan yang dipelihara secara intensif menunjukkan perbedaan. Pada umur 16 minggu, ayam jantan yang dibiarkan berkeliaran berbobot 681 gram, sementara yang dipelihara secara intensif mencapai bobot 1086 gram.

    “Tahun 2003 merupakan tahun kelam dunia perunggasan karena muncul penyakit flu burung yang berdampaik luar biasa termasuk terhadap ayam Joper. Populasi ayam kampung tinggal 30% dan masyarakat tidak berani mengonsumsi produk unggas. Masyarakat juga tidak mau beternak ayam karena takut tertular virus AI. Industri perunggasan mulai sektor pembibitan, penetasan, petelur, broiler, pakan, dan RPA berhenti operasional,” ujar Wihandoyo.

    Pada 2005 hingga hari ini, dunia perunggasan mulai menggeliat termasuk ayam Joper. Teknis budidaya ayam Joper sama dengan broiler, yaitu kandang berlantai panggung atau litter (alas lantai dengan sekam), pakan komersial buatan pabrik, vaksinasi ND dan Gumboro ketat, dengan lama permeliharaan 60-70 hari (800-1000 g/ekor).

    “Sebelum ayam Joper lahir, sudah ada ayam setipe Joper yang disebut Crossing atau Cressing, yaitu persilangan jantan ras dengan betina kampung. Tujuan dibuat ayam Cressing adalah untuk produksi telur, yaitu telurnya kecil tetapi jumlahnya banyak,” ujar Wihandoyo.

    Ayam Crossing menghasilkan telur berwarna coklat tetapi yang diminta pasar adalah telur berwarna putih. Konsumen tidak dapat menerima telur ayam Crossing karena dianggap telur ayam ras di awal produksi.

    Sri Hastuti, S.Pt., M.P, pelaku usaha ayam Joper yang juga menjadi narasumber dalam acara tersebut mengatakan, permintaan konsumen akan ayam Joper tinggi karena rendahnya kadar kolesterol dan lemak subkutan. Selain itu, ayam tersebut juga mudah dipelihara oleh semua orang.

    “Ayam Joper mempunyai beberapa potensi, antara lain umur panen hanya 60 hari, sementara ayam kampung biasa mencapai 120 hari. Kebutuhan pakan sekitar 2,4 kg untuk 1 kg berat hidup sementara ayam kampung biasa 3,4 kg pakan setiap 1 kg berat hidup,” ujar Sri Hastuti.

    Namun, Sri Hastuti mengungkapkan, ada beberapa masalah utama peternakan unggas yang harus diperhatikan, salah satunya adalah mengenai tata niaga. Produk-produk peternakan mudah busuk sementara pasar menghendaki produk peternakan berkualitas bagus dan kontinyu.

    “Untuk mengatasi hal tersebut, sebaiknya budidaya dilakukan secara berkelompok sehingga jadwal chick in dan panen dapat diatur,” kata Sri Hastuti.

    Selain itu, Sri Hastuti menambahkan, peternak biasanya bermasalah dengan permodalan. Pemerintah telah memperhatikan dengan memberikan dana tetapi ternyata peternak yang dibina dengan modal hibah tidak berhasil. Peternak yang menggunakan modal sendiri justru dapat berhasil karena merasa bertanggung jawab. Selain itu, dirinya juga menyebutkan bahwa permasalahan penyakit dan wabah harus diperhatikan. Sanitasi yang baik dapat dimulai dari pembuatan kandang.

    Ciri-Ciri Ayam Joper (Ayam Kampung Super)

    1. Segi Warna Tubuh

    Karakteristik ayam Joper yang pertama dapat dilihat dari warna yang ada di tubuh Anda. Secara umum, warna paling dominan dari bulu ayam ini berwarna kuning dan putih.

    Namun, ada juga ayam yang memiliki warna lain, seperti cokelat, hitam dan abu-abu. Tetapi untuk kuning dan putih adalah yang paling dominan. Meskipun akan ada banyak yang memiliki warna berbeda. Namun, mereka pasti akan memiliki kuning dan putih.

    2. Ukuran Tubuh

    Jika dilihat dalam hal istilah fisik dapat ditemukan karakteristik ayam joper, tentu saja untuk jenis ayam seperti ini memiliki ukuran yang jauh lebih besar. Apalagi jika itu berhubungan seks jantan. Karena ayam jantan memiliki kombinasi dan juga besar, dengan posisi tubuh yang sangat baik.

    3. Memiliki Tubuh Kuat

    Jika dibandingkan dengan ayam lain, maka ayam jenis ini memiliki tubuh yang cukup kuat. Terutama ketika periode pemeliharaan awal, yang mereka tidak akan rentan terhadap penyakit.

    Ini karena, ayam seperti ini sangat mudah untuk bertahan hidup meskipun berada di lingkungan baru. Tidak heran itu bukan jika banyak peternak ayam memilih jenis ayam ini.

    Dengan teknologi baru http://199.192.16.226/, maka peternakan semakin maju.

    4. Sangat Lincah

    Fitur berikutnya dari ayam joper dapat dilihat dengan bagaimana dengan kelincahan mereka. Tidak seperti ayam lain, untuk jenis ayam seperti ini memang memiliki gerakan yang sangat gesit.

    Tidak hanya itu, mereka juga memiliki bentuk tubuh yang cukup ramping sehingga mereka dapat berlari dengan cepat. Ini adalah gerakan tubuh yang sangat gesit yang biasanya dilakukan ketika mereka merasa dalam bahaya.

    5. Selalu Berkokok

    Dapat dikatakan bahwa jika berkokok adalah karakteristik paling umum dari jenis ayam ini. Ini karena, untuk jenis ayam ini memang sangat sering dan memiliki suara yang cukup bising. Apalagi di pagi hari atau ketika mereka kelaparan.

    6. Tingkat Kematian Relatif Rendah

    Fitur berikutnya dari ayam joper dapat dilihat dari tingkat kematian. Karena untuk tipe ayam seperti ini sangat rendah untuk tingkat kematiannya bila dibandingkan dengan ayam desa biasa.

    Tidak heran jika ada begitu banyak peternak yang memilih ayam joper sebagai budidaya. Karena petani bisa mendapatkan keuntungan besar dengan tingkat kematian yang cukup rendah.

    7. Keterampilan Bertelur

    Ada cukup fitur khas yang dimiliki oleh Joper Chicken, yang mana mereka dapat bertelur terus menerus. Fitur seperti ini memang paling umum dimiliki oleh ayam ras. Namun, untuk ayam Joof seperti ini tidak memiliki sifat telur. Yang berarti ketika mereka sudah bertelur itu akan ditinggalkan sendirian. Tentu ini adalah keuntungan terpisah bagi petani. Karena mereka akan mendapatkan telur bonus karena jenis ayam ini sangat mudah bertelur.

    Baca Juga: 8 Jenis Ayam Aduan Paling Populer Untuk Dicari

    Itulah tadi di atas pengenal serta ciri-ciri dari ayam Joper. Semoga dengan artikel di atas bisa banyak membantu para peternak ayam di indonesia.


  • Comments

    No comments yet

    Suivre le flux RSS des commentaires


    Add comment

    Name / User name:

    E-mail (optional):

    Website (optional):

    Comment: